Day of Departure, tak bersahabat 2

Setelah beberapa jam kemudian, mandi sudah sholat sudah pamitan sudah, sekarang waktunya berangkat ke bandara, “pusing ah sakit kepala nih, mending ikut sama temen” saya pasrah aja berangkat bareng teman- teman dari kontrakan teman berinisial N&H No-aH, kami segera memesan taxi secepatnya, secepat meminta ambulance datang lah pokoknya, sambil menunngu taxi datang kami sempatkan diri untuk foto bersama dikontrakan mereka, gak tau motif nya apa, buat kenangan apa buat penuh penuhi dinding instagram, dan akhirnya taxi blue bird tiba dan kami bergegas melangkah masuk mobil dan meluncur ke bandara internasional juanda Surabaya.
Sesampainya di Bandara kami melakukan pelepasan bersama bapak Fatan selaku dosen pengurus kepergian kami, tak lupa dilanjutkan dengan selfi- selfi setelah acara selesai buat memenuhi memori smartphone, rasanya senang sekali melihat teman- teman lainya datang diantar oleh orangtua mereka yang tercinta, seakan akan mewakili bapak ibu saya, kami pun akhirnya bergegas masuk untuk segera melakukan Cek In agar tidak terlambat.
Suasana di dalam area cek ini sangat ramai dan dingin karena AC yang sangat tinggi, membuat rasa sakit di kepala saya bertambah, sambil terus melangkah berjalan membawa Koper, terdengar suara teriakan dari belakang kami yang tak asing ditelinga saya, dan benar merekapun datang, teman- teman seperjuangan, teman CSS MoRA, mereka benar- benar datang di moment yang tepat, membuat saya ingin lebih lama bersama mereka, tapi apalah daya kami memiliki waktu terbatas, dengan waktu yang terbatas itu saya hanya bisa melakukan foto- foto bersama saja, dengan segala rasa yang saya bawa dan rasa sakit di kepala ini, saya ikhlaskan meninggalkan semuanya dan saya pasrahkan kepada Allah, sambil melakukan totok SEFT, dan sekarang saya harus siap untuk meninggalkan indonesia, meninggalkan keluarga dan sahabat semua, kami pun bergegas mencari tempat Gate setelah Cek In.
Jam keberangkatan kira- kira pukul 21,30, tak pasti karena cuaca malam yang tak bersahabat sepertinya, mungkin bisa terlambat tapi yang pasti jangan ditunda lagi, sambil menunggu waktu keberangkatan saya sempatkan diri untuk beribadah shalat isya, dan di jama’ maghrib, agar hati dan sakit kepala meredah, setelah shalat dan beberapa waktu kemudian tiba waktu keberangkatan dan kami semua rombongan berbondong- bondong masuk Pesawat JetStar, setelah memperoleh Seat dan bisa duduk dengan nyaman, segera saya lakukan panduan keamanan tanpa instruksi Pramugari, lalu kemudian berdo’a dan bersiap- siap terbang dengan tidur, sesekali tersenyum kecil melihat tingkah laku teman- teman, apalagi bagi beberapa dari mereka ini adalah pertama kalinya naik pesawat, tak sadar beberapa saat kemudian mata lelahku tertutup dan tertidur dalam lelap diudara Asia Tenggara.
baca juga Goodbye Singapore Assalamu'alaikum Thailand

0 Response to "Day of Departure, tak bersahabat 2"