Day of departure, tak bersahabat

 
 Hari itu, minggu 15-6-2015 merupakan hari keberangkatan kami (KKN Internasional Thailand 2015), bagi saya minggu adalah hari sehat dan wajib olahraga, tapi untuk saat itu benar benar tidak bisa, kala itu dipagi hari saya benar benar semangat namun bukannya semangat untuk berolahraga atau pun semangat karena hari itu hari keberangkatan, tapi karena pagi itu saya memiliki kewajiban setor/ mengumpulkan tugas Ulangan Akhir Semester, tugas ini harus dikumpulkan di rumah dosen kami, saya dengan 2 mahasiswi lainya yang merupakan 1 prodi 1 perjuangan.
     Setelah memperoleh pinjaman 1 sepeda motor dari teman saya, kami bertiga pun bergegas berangkat kerumah dosen yang belum kami ketahui kecuali SMS alamat yang ditinggalkan dosen di handphone kami dan google map yang akan memandu kami dan beberapa warga yang menunjukkan arah, tapi satu sepeda motor untuk digunakan 3 orang sekaligus tidak mungkin kami melakukannya, saya pun semakin menyibukkan diri menjadi seperti tukang Ojek, antar jemput, pulang pergi, mencari Bis Kota mencari Rumah kediaman bapak Dosen.
     Alhamdulillah sekian lama keliling jalanan, banyak menghabiskan BBM teman, menghabiskan tenaga dan fikiran, tibalah kami di tempat kediaman bapak dosen, namun betapa malang kami tak menemukan beliau disana, mungkin karena kami terlambat dan bapak dosen menunggu begitu lama, sejenak kami beristirahat sambil menghubungi beliau, tubuh saya terasa begitu lelah, tak selelah saat berolahraga, mungkin karena efek bergadang bersama teman teman tercinta di akhir malam kami, yang di isi dengan makan makan, minum, rokokan sampai Tanding PES yang katanya agenda utama nya.
     Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya bapak dosen membalas pesan kami dan menyuruh kami untuk pergi ke Restoran Handayani yang memiliki khas masakan Thai, dan menunggu disana sembari beliau meeting sejenak, dan setelah beberapa saat akhirnya beliau datang dan kami bisa mengumpulkan tugas masing masing, kami fikir kami akan di uji lisan tenyata tidak, mungkin karen beliau melihat kami begitu lelah, terlebih saya tampak pucat dan mata ngantuk kurang tidur, akhir nya kami pun disuruh pulang segera dan kami pun berpamitan sembari meminta doa, alhamdulillah setidaknya tanggung jawab sebagai sahabat laki laki, sudah saya laksanakan, saya pun bergegas pulang dengan badan terasa sakit dikepala, sesampainya di kos tak banyak kompromi langsung tutup mata, membayar hutang tidur berharap bangun dengan sehat.
     Siang hari, kira- kira waktu dzuhur saya terbangun dengan badan berkeringat karna panasnya ruang kos, lupa menyalakan kipas angin, dan ternyata rasa sakit dikepala semakin bertambah terasa, sambil menunggu antrian mandi saya sempatkan mempersiapkan barang barang bawaan, dengan modal 1 koper berisi pakaian perlengkapan kamar mandi, beberapa buku dan laptop menjadi satu, dan 1 tas laptop untuk keperluan perjalanan, “sudah kalau berangkat mah gak banyak bawa barang yang penting pulangnya, Gua Mah Gitu orang nya”, istilah kalimat musiman sekarang, dan “Gua Mah Lagi Pusing” ini yang sebenarnya.. baca SELANJUTNYA

0 Response to "Day of departure, tak bersahabat"